BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum terdapat dua metode dalam
penelitian, yaitu metode penelitian kuanlitatif dan kualitatif. Masing-masing
metode memiliki keungulan dan kelemehan, namun keberadannya saling melengkapi.
Metode penelitian kuantitatif lebih cocok digunakan untuk meneliti bila
permasalah sudah jelas, datanya teramati dan terukur, peneliti bermaksud
bermaksud menguji hipotensi dan dalam membuat generalisasi. Sedangkan metode kualitatif
lebih cocok digunakan untuk meneliti bila permasalahan dalam situasi sosial
masih remang-remang, kompleks, dinamis, peneliti bermaksud memahami situasi
sosial secara lebih mendalam, setra menemukan hipotesis atau teori.
Metode penelitian kualitatif ini
sering disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (nautral setting); disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena
data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Metode kualitatif dan kuantitatif
tidak bisa digunakan secara bersamaan, karena paradigmanya berbeda. Terdapat
perbedaan antara paradigma satu dengan yang lainnya sehingga menghasilakn
kesimplan yang berbeda. Namun, dalam paradigm yang ada tidak dijelaskan secara
jelas bagaimana perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Kesimpulannya, metode kualitatif dan
kuantitatif tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena kedua metode
tersebut memiliki paradigma yang berbeda
dan perbedannya bersifat mutually exclusive, sehingga dalam penelitian hanya
dapat memilih salah satu metode.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Dan Kuantitatif[1]
Metode ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam
memandang suatu realitas/fenomena/dan gejala.
Metode kualitatif ini sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi ilmiah (natural setting).
Penelitian ini digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang ilmiah,
analisis data yang bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pada makna dari pada generalisasi.
Sedangkan medote kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan instrument untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel
yang diteliti, ada juga pendekataan penelitian kuantitatif lebih banyak
menggunakan logika hipotetiko verifikatif. Pendekatan ini dimulai dengan
berfikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian
lapangan. Dengan demikian penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
indeks-indeks dalam pengukurn empiris. Penelitian kuantitatif merasa
“mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga desain yang dikembangkannya
selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan definitife[2].
sedangkan dalam penelitian kualitatif penelitian menjadi
instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah
orang atau human instrument. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti
harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga bertanya,
menganalisis, memotret, dan mengkontruksi obyek yang diteliti menjadi lebih
jelas dan bermakna.
Karakteristik data dalam penelitian adalah data yang pasti.
Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data
yang sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik
yang terlihat dan terucap tersebut. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan
data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan
pada saat penelitian dilapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan
data yang mendalam suatu data yang menandung makna. Pada umumnya penelitian
kualitatif dan kuantitatif mempunyai tiga hal perbedaan yaitu, tentang aksimo, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian itu disebut.
B. Perbedaan Aksimo[3]
Aksimo adalah
pandanggan dasar. Aksimo penelitian kuantitatif dan kaulitatif meliputi aksimo
tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel,
bungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peran nilai. Perbedaan aksimo
dan penelitian kualitatif bersifat realitas. Dalam penelitian kualitatif suatu
relitas atau obyek tidak dapat dilihat secara prasial dan dipecah kedalam
beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai sesuatu yang
dinamis, hasil kontruksi pemikiran, dan utuh (holistic) karena setiap aspek
dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Perbedaan Aksimo
Antara Metode Kualitatif Dan Kuantitatif :[4]
Aksimo Dasar
|
Metode Kuantitatif
|
Metode Kualitatif
|
|||||
Sifat relitas
|
Tunggal, konkrit, teramati
|
Ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman
|
|||||
Hubungan peneliti dengan yang diteliti
|
Indeependen
|
Interaktif tidak dapat dipisahkan
|
|||||
Hubungan variabel
|
Sebab-akbat (kausal)
|
Timbal balik interaktif
|
|||||
Kemingkinan generalisasi
|
Cenderung membuat generalisasi
|
Transferability (hanya mungkin dalam ikatan konteks dan
waktu)
|
|||||
Peranan niali
|
Cenderung bebas nilai
|
Terkait nilai
|
C. Ciri-ciri penelitian kaulitatif dan
kuantitatif[5]
Dalam hal ini
metode penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan
penelitian jenis lainnya. Dibawah ini adalah beberapa ciri-ciri penelitian
kualitatif diantaranya ialah :
1. lingkungan alamiah sebagai sumber
data langsung. Dalam hal ini penelitian pergi atau berada dilokasi untuk memahami,
mempelajari perilaku manusia dalam konteks lingkungannya sebagaimana yang
ditunjukkan.
2. Manusia sebagai alat (instrument)
utama pengumpul data. Penelitian kualitatif menghendaki peneliti sendiri dengan
bantuan orang lain yang merupakan alat pengumpulan data utama. Hal ini
dimaksudkan agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap
kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan.
3. Metode data ini dilakukan secara
induktif. Karena penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori tetapi
dimulai dari fakta empiris penelitian langsung terjun kelapangan, mempelajari,
menganalisis, menafsirkan, dan menarik kesimpulan dan fenomena.
4. Penelitian kualitatif yang ada
dilapangan ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan
metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua,
metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri
dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang
dihadapi.
5. Teori dari dasar penelitian
kualitatif ini lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subjektif yang
berasal dari data. Dalam hal ini peneliti tidak berasumsi bahwa sudah cukup
yang diketahui untuk memahami bagian-bagian penting sebelum mengadakan
penelitian.
6. Data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bentuk angka-angka. Data tersebut mungkin berasal dari
naskah wawancara, cacatan, lapangan,foto-video, dokumen pribadi, catatan attau
memo dengan dokumen resmi dan juga harus dalam bentuk aslinya.
7. Lebih meningkatkan proses dari pada
hasil, penelitian kualitatif lebih banyak meningkatkan segi “proses” dari pada
“hasil”. Sebab hubungan pada bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih
jelas apabila diamati dalam proses.
8. Adanya “batas” yang ditemukan oleh
“fokus” penelitian kuantitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam
penelitiannya atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian.
9. Adanya kriteria khusus untuk
keabstrakan data, penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reabilitas
dan objektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan lazim digunakan dalam
penelitian klasik.
10. Disaen yang bersifat sementara,
penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus diseduaikan
dengan kenyatan lapangan.
Terdapat karakteristik metode
kuantitatif dan kualitatif ialah [6]:
No
|
Metode kuantitatif
|
Metode kualitatif
|
1.
|
A. Desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mentap sejak
awal
c. Menjadi pegangan langkah demi
langkah
|
A. Desain
a. Umum
b. Fleksibel
c. Berkembang, dan muncul dalam
proses penelitian
|
2.
|
B. Tujuan
a. menunjukkan hubungan antar
variabel
b. menguji teori
c. mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
|
B.
Tujuan
a.
menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
b.
menggambarkan relitas yang kompleks
c.
memperoleh pemahaman makna
d.
menemukan teori
|
3.
|
C. Teknik Penelitian
a. Eksperimen, survey
b. Kuesioner
c. Observasi dan wawancara
terstruktur
|
C. Teknik Penelitian
a. penelitian dengan obsevasi
b. dengan cara wawancara
c. dokumentasi
d. trigulasi
|
4.
|
D. Instumen penelitian
a. test, angket, wawancara
terstruktur
b. Instrumen yang telah terstandar
|
D.
Instrrumen Penelitian
a.
peneliti sebagai istrumen
b.buku
catatan, tape recoeder, camera, handycam dll
|
5.
|
E. Data
a. kuantitatif
b. hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
|
E.
Data
a.
Deskriptif
b.
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tndakan responden, dokumen dll
|
6.
|
F.
Sampel
a.
Besar
b.
Representatif
c.
sedapat mungkun random
d.
ditemukan sejak awal
|
F.sampel
a.
kecil
b.
tidak Representatif
c.
d.
berkembang selama proses penelitian
|
7.
|
G.
Analisis
a.
setelah selesai pengumpulan data
b.
dedukti
c.
menggunakan statistik
|
G.Analisis
a.
terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
b.
induktif
c.
mencari pola, model, tema, teori
|
8.
|
H. Hubungan dengan Pesponden
a. berjarak, bahkan sering tanpa
kontak
b. peneliti merasa/lebih tinggi
c. jangka pendek
|
H.
Hubungan dengan Pesponden
a.
empati, akrab
b.
kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsulltan
c.
jangka lama
|
9.
|
I.
Usulan Desain
a.
luas dan rinci
b.
literature yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti
c.
prosedur yang spektif dan rinci langkah-langkahnya
d.
masalah dirumuskan dengan spektif dan jelas
e.
hipotesis dirumuskan dengan jelas
f.
ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun kelapangan
|
I.
Usulan Desain
a. Singkat
b. Literratur yang digunakan
bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
c. Prosedur bersifat umu, seperti
akan merencanakan tour/piknik
d. Masalah berhasil semntara dan
akan ditemukan setelah studi pendahuluan
e. Tidak dirumuskan hipotesis,
karena justru akan menemukan hipotesis
f. Focus peenelitian ditetepkan
setelah diperoleh data awal dari lapangan
|
10.
|
J.
Kapan Penelitian dianggap selesai?
a.setelah
semua data yang direncanakan dapat terkumpul
|
J.
Kapan Penelitian dianggap selesai?
Setelah
tidak ada data yang dianggap baru/jenuh
|
11.
|
K. Kepercayaan terhadap
penelitian
Pengujian validitas dan reabititas
|
K. Kepercayaan terhadap
penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan hasil
penelitian
|
D. Fungsi dan pemanfaatan penelitian
kualitatif[7]
Penelitian
kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan :
·
Pada penelitian awal
dimana subjek penelitian tidak didefinisikan secara baik dan kurang dipahami.
·
Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian
motivasional.
·
Untuk penelitain konsultatif
·
Memahami isu-isu rumit adalah suatu proses
·
Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang
dihadapi seseorang
·
Untuk memahami isu-isu sensitive
·
Untuk keperluan evaluasi.
·
Untuk meneliti latar belakang venomena yang tidak dapat
diteliti melalui penelitian kuantitatif.
·
Digunakan untuk meneliti tentang hal-hal yang berkaitan tentang
latar beelakang subjek penelitian.
·
Digunakan untuk menemukan perspektif penemuan baru tentang
hal-hal yang sudah diketauhi.
·
Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu secara
mendalam.
·
Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untnk menelaah suatu
latar belakang misalnya tentang motivasi, peranan, nilai dan sikap dan
perseepsi.
·
Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan
hal-hal yang belum banyak diketaahui oleh ilmu pengetahuan.
·
Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari
segi prosesnya.
E. Perbandingan antara pendekatan
kuantitatif dan kualitatif[8]
Untuk memudahkan
mengetahui perbandingan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif
berikut dipaparkan beberapa pendapat para ahli. Aji damaruri membandingkan pendekatan kuntitatif dan
kualitatif, sebagai berikut :
KUANTITATIF
|
KUALITATIF
|
1.
Teknik yang digunakan kuantitatif
2.
kriteria kualitas ketat (rigor)
3.
sumber teori apriori
4.
persoallan kausalitas dapatkan x menyebabkan y
5.
tipe pengetahuan yang digunakan proposional
6.
pendirian bersifat reduksionis
7.
yang bermaksud menguji atau membuktikan (verifikatif)
|
1.
teknik yang digunakan kualitatif
2.
kriteria kualitas relevansi.
3.
Sumber teori dari dasar
4.
Persoalan kausalitas apakah x menyebabkan y dalam latar
alamiah
5.
Tipe pengetahuan yang digunakan proposionalyang diketahui
bersama.
6.
Pendirian bersifat ekspansionis
7.
Bermaksud eksplanasionis.
|
F. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan
Kuantitatif
Untuk dapat lebih dalam lagi memahami metode kualitatif,
maka perlu dibandingkan dengan metode kualitatif. Perbedaan antara metode
kualitatif dengan kuantitatif, bukan yang kualitatif tidak menggunakan
angka sedangkan yang kuantitatif
menggunakan angka. Perlu diketahui bahwa merode kualitatif tidak menolak angka
dan menggunakan teknik statistic untuk menyajikan data analisis. Perbedaan
antara metode kualitatif dengan kuantitatif meliputibtigal hal diantaranya
yaitu ; hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peran nilai. Perbedaan
aksimo antara penelitian kualitatif dan
kuantitatif, ditunjukan pada tabel berikut :
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
· Tujuan utama dalam penelitian
survei adalah menjelaskan gejala sosial, menguji teori, membentuk fakta dan
menunjukan hubungan antar fariable
· Proses yang digunakan bersifat
deduksi, yaitu memverifikasi teori dengan mengembangkan hipotesa.
· Dalam proses deduksi merupakan
proses a priori tanpa empiri
· Fungsi teori dalam penelitian
survey ada prinsip keterwakilan (representativeness) atau probabilitas dalam
generalisasi hasil temuan karena sampel sangat penting
· Dalam penelitian survei yang
menjadi instrumen utama adalah kuisioner
· Teknik/metode yang digunakan
biasanya eksperimen, servei, wawancara berstruktur dan pengamatan berstruktur.
|
·
Tujuan utama dalam penelitian kulitatif adalah memahami
(verstehen) terhadap fenomena sosial, mengembangkan konsep dengan grounded
·
Proses yang digunakan bersifat induksi sehingga tidak ada
teori yang dibuktikan atau tidak menguji hipotesa
·
Proses induksi merupakan hipotesa proses a posteriori dan
empiri.
·
Fungsi teori dalam penelitian kualitatif untuk memahami
dan menafsirkan fenommena sosial
·
Dalam penelitian kualitatif tidak ad prinsip keterwakilan
atau probilitas, sehingga masalah jumlah sampel tidak dipersoalkan
·
Teknik/metode yang diguankan pengamatan terlibat
wawancara tak berstruktur (terbuka dan mendalam) life history dsb.
|
BAB III
PENUTUPAN
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Karakteristik
data dalam penelitian adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat,
terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap
tersebut. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data tidak dipandu oleh
teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian
dilapangan. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam
suatu data yang menandung makna. Pada umumnya penelitian kualitatif dan
kuantitatif mempunyai tiga hal perbedaan yaitu, tentang aksimo, proses
penelitian, dan karakteristik penelitian itu disebut.
Untuk dapat lebih
dalam lagi memahami metode kualitatif, maka perlu dibandingkan dengan metode
kualitatif. Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif, bukan yang
kualitatif tidak menggunakan angka
sedangkan yang kuantitatif menggunakan angka. Perlu diketahui bahwa
merode kualitatif tidak menolak angka dan menggunakan teknik statistic untuk
menyajikan data analisis. Perbedaan antara metode kualitatif dengan kuantitatif
meliputibtigal hal diantaranya yaitu ; hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peran nilai. Perbedaan aksimo antara penelitian
kualitatif dan kuantitatif
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung :
ALFABETA, 2005
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :
PT RINEKA CIPTA, 1997
Moleong J. Lexy, Metode Penelitian Kualitatif . Bandung :PT.Rajawali Rosdakarya,
2009
Damanuri Aji,
Penelitian Mu’amalah. Yogyakarta : STAIN Po PRESS, 2010
Moleong J. Lexy, Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
Remaja Posdakarya, 1989
Subana M., Dasar-dasar
penelitian ilmiah. Bandung : CV Pustaka Setia, 2001
Muhajir Neong, Methodologi
penelitian kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin, 1996
Bungin Burhan, methodologi
penelitian kualitatif. Jakarta : Paja Grafindo Persaka, 2003